Bisakah Penulis Buku Kaya?

Bisakah Penulis Buku Kaya?
maxpixel
Salah satu yang menyebabkan saya semangat sekali menulis adalah uang. Dahulu, saat masih remaja saya selalu teringat oleh cerita bagaimana film Harry Potter sangat sukses di pasaran, dan bukunya menjadi salah satu yang paling banyak terjual di dunia. Dan menjadikan J.K Rowling menajdi salah satu wanita terkaya di dunia. Dari contoh di atas jelas, bahwa menulis bisa membuat kaya. Begitulah kesimpulan singkat saya. Entah sudah berapa banyak cerpen, puisi, dan novel yang saya tulis, saya tak pernah menghitungnya, dan mencoba untuk tidak terlalu sering mengingatnya sebab ada banyak sekali penolakan. Kemudian saya berfikir, seberapa besar kemungkinan seseorang bisa kaya karena menulis, dari banyaknya penulis, mungkin cuma 1%, sebab kita hanya mendapatkan royalti 10%, dan kalau ingin kaya lebih baik jadi pengusaha/penerbit/penjual bukunya. Di Indonesia, ada banyak sekali penulis, tapi liatlah berapa banyak yang bukunya bisa terjual hingga 100rb eksemplar, bisa dihitung seperti Andrea Hirata, Habburahman, Dee Lestari, yang lain yang bagi mereka mungkin menganggap lebih sastra seperti Eka Kurniawan, Pramoedya, Joko Pinurbo, dst di Indonesia sangat sedikit peminatnya. Bahkan menurut data gramedia, salah satu buku yang paling banyak dibeli adakah buku pelajaran, dan anak. Jadi bagi yang memiliki ideologi berebeda, mungkin sangat sulit terjual hingga ratusan ribu eksemplar.
Jadi tanyakan lagi, apa sebenarnya tujuan kita menulis? Untuk uang? Popularitas? Atau ada sesuatu yang lain? Sebab apabila untuk uang, dan ternyata hanya menghasilkan sedikit atau bahkan tak mendapatkan sepeserpun uang. Anda akan merasa sangat kecewa. Dan kalaupun ingin menadikan menulis sebagai profesi utama, hal itu biasanya setelah penghasilan menulisnya lebih besar dari penghasilan bekerja di perusahan. Jika kalian baca biografi para penulis, banyak yang awalanya menulis hanya sebagai sampinga, atau hobi. Artinya dia masih bekerja. Sebab, percaya atau tidak menulis saat tak ada pemasukan atau jadi pengangguran bagi sebagaian orang seperti saya mengganggu pikirian, tidak tenang. Dan faktanya, banyak penulis yang memiliki latar belakang di luar bahasa dan sastra Indonesia, ada ekonom, filsafat, dan sebagainya.

Comments

Popular posts from this blog

Buku Bukan Pasar Malam Sempat Dilarang Beredar

Review Novel Scarlet Letter, karya Nathaniel Hawthorne

Review Buku Kafka On The Shore, Haruki Murakami